Pernahkah Anda melihat dan memperhatikan seekor siput, keong, atau bekicot yang sedang berjalan secara cermat? Dan pernahkah pula Anda berpikir tentang bagaimana cara mereka bergerak dan berjalan? Apabila belum, maka silakan Anda putar dan tonton terlebih dulu video yang terdapat di bagian akhir artikel ini.
Seperti kita tahu bahwasanya siput, keong, atau bekicot merupakan hewan yang termasuk dalam kerajaan animalia dan tergolong dalam filum molusca dengan kelas gastropoda. Artinya bahwa satwa tersebut merupakan hewan yang memiliki cangkang bergelung pada tahap dewasa, walaupun sebenarnya dalam arti luas gastropoda juga mencakup siput bugil atau siput tanpa cangkang.
Siput sendiri merupakan binatang yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan yang berbeda. Mulai dari parit, sungai, kebun, sawah, ladang hingga gurun, dan bahkan hingga laut yang sangat dalam sekalipun. Sebagian besar spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkan air payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh gastropoda adalah bekicot, siput kebun, siput laut, dan siput air tawar. [Wikipedia]
Berasal dari Afrika Timur dan menyebar ke hampir semua penjuru dunia akibat terbawa dalam perdagangan, bekicot sekarang telah menjadi salah satu spesies invasif terburuk di bumi, sehingga beberapa negara bahkan melarang pemeliharaannya sebagai hewan kesayangan/timangan. Hewan ini mudah dipelihara dan di beberapa tempat bahkan dikonsumsi, termasuk di Indonesia. Meskipun berpotensi membawa parasit, bekicot yang dipelihara biasanya bebas dari parasit. [Wikipedia]
Terlepas dari hal tersebut, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana cara siput, keong, atau bekicot bergerak dan berjalan? Bukankah mereka tidak memiliki kaki yang dapat digunakan sebagai alat gerak?
Perlu diketahui bahwa hewan yang tergolong dalam kelas gastropoda seperti siput, keong, dan bekicot dapat bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara memanfaatkan otot tebal yang terdapat pada bagian perutnya. Otot tebal yang terdapat pada bagian perut siput, keong, atau bekicot dapat berfungsi seperti layaknya kaki yang dapat mengangkat tubuh mereka dengan cara bergerak seperti gelombang, sehingga akhirnya tubuh mereka pun bisa berpindah ke arah depan.
Perhatikan bagian tubuh bekicot yang ditandai dengan lambang anak panah pada gambar tersebut! Bagian itu merupakan otot bekicot yang bergerak seperti gelombang, dan bagian itulah yang digunakan oleh bekicot untuk berjalan serta berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Ketahui pula bahwa siput atau bekicot menghasilkan cairan berupa lendir lengket yang digunakan untuk melumuri tubuhnya, sehingga tubuh siput atau bekicot kelembabannya tetap terjaga walau cuaca sedang dalam keadaan cukup panas sekalipun. Disamping itu cairan lendir lengket yang dihasilkan oleh siput atau bekicot juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai cairan perekat saat sedang berjalan. Oleh sebab itulah siput atau bekicot tidak terjatuh saat bergerak menaiki sebuah pohon atau bahkan saat berjalan di sisi bagian bawah dedaunan.