Manfaat Kelabang / Lipan / Kaki Seratus (Chilopoda) sebagai Hewan Predator Pemangsa Serangga

Hai, pernahkah Anda melihat hewan yang berkaki banyak seperti yang dapat Anda tonton melalui video yang tersemat dalam postingan ini? Ketahui bahwa hewan ini adalah kelabang atau Lipan atau kaki seratus, dan memiliki nama ilmiah Chilopoda.

Merujuk dari berbagai sumber referensi disebutkan bahwa kelabang merupakan binatang berbisa bertubuh pipih, bersegmen seperti cacing, berkaki banyak, dan bersendi. Hewan ini tergolong sebagai hewan pemangsa yang makanannya adalah cacing dan serangga. 

Kelabang memangsa serangga dengan menggunakan cakar berbisa dan kemudian mengunyahnya dengan memakai rahang bawahnya. 

Kelabang umumnya dapat ditemukan di bagian bawah daun mati dan batu, gua, hutan, dan bahkan di bagian dalam rumah. Kelabang adalah hewan nokturnal dan merupakan arthropoda soliter. Artinya kelabang merupakan hewan yang aktif pada saat malam hari dan tidak hidup secara berkoloni. 

Pada siang hari kelabang pergi untuk mencari perlindungan di lahan basah dan gelap. Akan tetapi jika cuaca terlalu basah atau kering, maka kelabang mencari tempat lain untuk berlindung, misalnya yaitu di dalam rumah. 

Kelabang terbesar di dunia, dalam hal ini yaitu spesies Scolopendra gigantea memiliki panjang tubuh hampir 30 cm. Sedangkan kelabang yang biasanya hidup di rumah yaitu Scutigera, yang memiliki 15 pasang kaki dan jauh lebih kecil serta sering terlihat berlarian di tanah untuk menangkap serangga.

Perlu diketahui pula bahwa walaupun beberepa jenis kelabang berbahaya bagi manusia, akan tetapi sebagian besar spesiesnya tidaklah berbahaya. Sehingga kelabang rumahan seperti Scutigera bisa jadi malah menguntungkan, karena mereka suka memangsa serangga kecil yang ada di sekitar rumah seperti kecoa, ngengat, lalat, dan rayap yang terbilang lebih merugikan.