Apakah Blog Yang Kita Kelola Telah Memakai Dan Atau Menggunakan Template Yang Valid?

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya bila memiliki dan menggunakan template yang valid, bisa saja akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kita. Sehingga bisa jadi pula Anda pernah bertanya (dalam hati) pada diri sendiri dengan pertanyaan serupa seperti yang dipakai sebagai judul artikel ini. Yang mana pertanyaan tersebut pun beberapa waktu lalu juga sempat menjadi sebuah pertanyaan besar bagi saya, sehingga akhirnya mendorong saya untuk menemukan jawabannya.

Apabila kita berbicara mengenai valid tidaknya sebuah template, maka untuk mengetahui validitasnya dapat dilakukan secara mudah yaitu dengan menggunakan bantuan web page validator. Dengan cara ini maka kita dapat mengetahui apakah template yang kita pakai telah valid atau belum dari segi HTML, CSS, XHTML, dan atau XML-nya. Dan apabila ternyata masih terdapat bagian yang belum valid, maka dapat dilakukan pembenahan pada bagian template yang dimaksud sehingga akhirnya baik dari segi HTML, CSS, XHTML, dan atau XML menjadi lebih valid.

Untuk menjadikan sebuah template agar valid dari segi HTML, CSS, XHTML, dan atau XML, sebenarnya bukanlah hal yang terlalu rumit. Namun kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apakah setelah template menjadi valid dari berbagai segi atau faktor tersebut lantas template benar-benar (sepenuhnya) valid? Jawabannya adalah ternyata template tidak dapat sepenuhnya menjadi valid.

Kesimpulan jawaban di atas bukanlah sebuah kesimpulan yang tak berdasar. Saya dapat mengambil kesimpulan yang demikian karena setelah melakukan serangkaian uji coba akhirnya saya mendapati bahwa ketika validitas sebuah template dari segi HTML, CSS, XHTML, dan atau XML-nya telah teruji dan terbukti, ternyata di sisi lain (dalam hal ini adalah di sisi template untuk Blogger) malah mengakibatkan kurang validnya sebuah template. Sebagai contoh paling mudah yang diakibatkan dari kurang validnya template misalnya adalah minimnya dan atau bahkan tidak adanya dukungan (tidak support) sepenuhnya dengan antarmuka Blogger yang baru.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan pula bahwa validitas sebuah template bukanlah harga mati atau suatu hal yang mutlak diperlukan. Karena pada kenyataannya pengunjung atau pembaca tidak akan menilai sebuah blog berdasarkan valid tidaknya template yang digunakan, namun lebih berdasar pada konten yang terdapat dalam setiap artikel blog yang dibaca atau dikunjunginya.

Oleh sebab itulah bila Anda melakukan pengecekan dengan menggunakan web page validator, maka Anda akan mendapati bahwa template yang dipakai pada blog ini belumlah termasuk dalam kategori valid HTML5 template. Hal ini disebabkan karena menurut saya konten lah yang utama sehingga konten lebih penting untuk diperhatikan. Akan tetapi walaupun demikian bukan berarti mengesampingkan validitas template, karena menurut saya semakin valid atau semakin kecil tingkat kesalahan (error) yang terdapat dalam template maka kinerja template pun akan menjadi lebih baik. Sehingga selain mengutamakan konten yang disajikan, maka sebisa mungkin juga memperbesar validitas template yang digunakan.

Akhirnya yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda lebih mengutamakan konten yang disajikan dalam artikel, lebih mementingkan validitas template, ataukah lebih mengutamakan konten dengan tidak mengesampingkan validitas template yang Anda gunakan?
Salam.