Mohon Tunggu Proses Memuat Konten Halaman

Terbaru

0
Tgl. 14 Juli 2013

Konsep Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu Pada Jenjang Pendidikan SMP

Konsep pembelajaran terpadu

Pembelajaran Terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3)

 

Prinsip perancangan pembelajaran terpadu

  1. Substansi materi diangkat dari konsep-konsep kunci.
  2. Antar konsep  kunci memiliki keterkaitan makna dan fungsi, yang apabila diramu ke dalam satu konteks tertentu masih memiliki makna asal, selain makna yang berkembang dalam konteks yang dimaksud.
  3. Aktivitas belajar yang hendak dirancang, mencakup aspek perkembangan anak.

 

Ciri-ciri pembelajaran terpadu

  1. Holistik
    Suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian, dikaji dari  beberapa bidang studi sekaligus untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi.
  2. Bermakna
    Keterkaitan antara konsep menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari dan diharapkan anak mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah nyata di dalam kehidupannya.
  3. Aktif
    Pembelajaran terpadu dikembangkan melalui pendekatan discovery-inquiry.
    Peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

 

Model-model pembelajaran terpadu

Fragmented, Connected, Nested, Sequenced, Shared, Webbed, Threaded, Integrated, Immersed, Networked. Robin Fogarty (1991)

Model Pembelajaran Terpadu (Forgaty)

 

Alasan pemilihan keempat model

  1. Konsep-konsep dalam KD IPA memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
  2. Ada sejumlah KD yang mengandung konsep saling beririsan/tumpang tindih, sehingga bila dibelajarkan secara terpisah-pisah menjadi tidak efisien.
  3. Ada KD yang mengandung konsep saling berkaitan tetapi tidak beririsan, konsep-konsep  harus dikaitkan dengan suatu tema tertentu.
  4. Ada sejumlah konsep pada KD, yang bertautan dengan konsep KD dari KD yang lain, konsep-konsep tersebut harus dipertautkan (connected) dalam pembelajarannya.

 

Karakteristik pem­be­lajaran IPA terpadu

Karakteristik Pembelajaran IPA Terpadu

 

Pelaksanaan pembelajaran terpadu

  1. Perencanaan
    Kondisi dan potensi peserta didik (minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan peserta didik).
    Kemampuan sumberdaya pendukung  (kemampuan guru, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, serta kepedulian stakeholders sekolah).
  2. Pemetaan Konsep
    Pada kurikulum tahun 2013 khususnya pada KD IPA SMP, konsep-konsep IPA sudah dipadukan dalam satu KD.

 

Alur pemetaan konsep IPA dan penyusunan RPP

Alur Pemetaan Konsep IPA dan Penyusunan RPP

 

Contoh:

Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam pengukuran

Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasi energi dalam sel, metabolisme sel, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis.

 

Kekuatan pembelajaran terpadu

  1. Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.
  2. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
  3. Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan sosial peserta didik.
  4. Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis dengan  permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan/lingkungan riil peserta didik.
  5. Dapat meningkatkan kerja sama antar guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan narasumber.

 

Kelemahan pembelajaran terpadu

  1. Guru harus berwawasan luas,  memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal,  rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
  2. Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.
  3. Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
  4. Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi).
  5. Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh (komprehensif).
  6. Pembelajaran terpadu berkecenderungan mengutamakan salah satu bidang kajian dan ‘tenggelam’-nya bidang kajian lain.

 

Contoh model keterpaduan

Contoh Model Keterpaduan

Katagori: