Mohon Tunggu Proses Memuat Konten Halaman

Terbaru

4
Tgl. 12 November 2013

Cara Menghindari Tindakan Copy-Paste Konten Tanpa Script Dan 99,99% Terbukti Berhasil

Ilustrasi Anti Copy Paste Konten Artikel

Terkadang bisa menjadi jengkel memang apabila artikel yang telah kita susun dengan susah payah ternyata disalin begitu saja secara kurang bertanggungjawab oleh orang lain setelah artikel tersebut diterbitkan. Ya, untuk sebagian orang mungkin saja menyusun dan kemudian menerbitkan artikel menjadi sebuah blog post bukanlah suatu hal yang terlalu sulit. Apalagi apabila orang tersebut sudah terbiasa dalam hal menulis atau menyusun artikel, dan bahkan apabila hal tersebut telah menjadi hobby atau kegemarannya. Akan tetapi tentu saja beda halnya jika dibandingkan dengan mereka yang belum begitu terbiasa dalam hal menyusun artikel. Karena belum terbiasa menyusun artikel, maka bisa saja akan menjadi suatu hal yang agak rumit dan memerlukan waktu yang tidak singkat bagi orang tersebut (walaupun hanya) untuk merampungkan sebuah artikel. Oleh sebab itulah (menurut sepengetahuan saya) tidak sedikit Blogger yang kemudian melakukan berbagai cara dalam upaya agar konten artikel yang diterbitkannya tidak disalin (‘copy-paste’) begitu saja (tanpa etika) oleh orang lain. Dalam hal ini sebagai contoh dari cara yang paling umum digunakan untuk menghindari tindakan tersebut misalnya adalah dengan memasang script anti ‘copy-paste’ pada template yang ia gunakan.

Pemasangan dan penggunaan beberapa script tertentu dalam template memang terbukti cukup jitu.  Hal ini terbukti dari tidak berfungsinya fasilitas ‘copy’ atau klik pada konten untuk laman tertentu yang dibuka oleh pengguna, sehingga akhirnya proses penyalinan untuk konten yang dimaksudkan pun tidak dapat dilanjutkan. Akan tetapi apakah pemasangan dan penggunaan script seperti itu dapat menjamin bahwa konten benar-benar tidak dapat disalin oleh orang lain? Menurut pendapat saya hal itu bukanlah suatu jaminan karena dengan menggunakan tools, plug-ins, atau add-ons tertentu yang dapat digunakan untuk mematikan fungsi script maka akhirnya konten pun dapat disalin dengan cara yang sangat mudah.

Cara lain yang dapat dilakukan misalnya adalah dengan memberikan himbauan untuk mencantumkan sumber atas konten yang disalin atau dapat pula dilakukan dengan cara menayangkan lisensi untuk konten yang dimaksud. Karena dengan cara yang seperti ini bisa jadi akan terkesan lebih sopan bila dibandingkan dengan cara yang sebelumnya. Namun demikian pada kenyataannya cara yang seperti ini pun juga belum begitu efektif untuk menghindari tindakan ‘copy-paste’. Sebagai contoh kekurangefektifan dari hal ini misalnya adalah bahwa beberapa waktu lalu saya mendapati adanya salah satu artikel yang diterbitkan di blog ini dijadikan sebagai sebuah thread dalam suatu forum oleh seseorang dengan tanpa mencantumkan tautan rujukan sebagai sumber untuk artikel tersebut. Padahal sudah sangat jelas terpampang pada salah satu widget bahwasanya konten yang terdapat pada blog ini memiliki lisensi “Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License” yang artinya bahwa tindakan ‘copy-paste’ masih dibenarkan selama yang bersangkutan tetap menyertakan dan atau mencantumkan URL sumber (asli) atas konten yang disalin, digunakan, dimodifikasi, diterbitkan ulang dan atau disebarluaskan (seperti yang tertuang pada ketentuan dan kebijakan blog ini).

Kalau begitu lantas bagaimana cara yang benar-benar bisa dan terbukti ampuh untuk menghindari tindakan ‘copy-paste’ atas konten artikel yang diterbitkan? Caranya sangatlah gampang, sederhana, dan bahkan tidak diperlukan adanya pemasangan script tertentu pada template yang digunakan. Dalam hal ini cara yang dimaksud adalah dengan tidak menerbitkan artikel secara publik. Dimana maksud dari tidak menerbitkan artikel secara publik di sini tentu saja adalah menerbitkan artikel hanya untuk kalangan terbatas atau dapat pula diartikan bahwa setelan yang digunakan untuk pembaca blog adalah pribadi. Selanjutnya terkait dengan hal tersebut, apabila Anda adalah pengguna layanan Blogger maka setelan yang digunakan untuk mengatur pembaca blog dapat ditemukan pada bagian Setelan –> Dasar –> Pembaca Blog.

Pada bagian setelan dasar pembaca blog dapat Anda temukan 3 (tiga) buah pilihan yaitu, 1) Umum, yang artinya banwa blog terbuka untuk siapa saja, 2) Pribadi – khusus pengarang blog, yang artinya bahwa hanya penulis blog-lah yang dapat membaca artikel pada blog yang dimaksud, dan 3) Pribadi - Khusus pembaca ini, yang artinya bahwa Anda dapat membatasi blog Anda hanya untuk pembaca yang Anda pilih. Namun, pembaca tersebut harus masuk sebelum membaca blog Anda. Sehingga berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan pula bahwa agar konten dari artikel yang Anda terbitkan tidak dapat disalin oleh orang lain, maka gunakan saja setelan yang kedua, yaitu Pribadi – khusus pengarang blog agar orang lain tidak dapat mengakses dan atau membuka maupun membaca artikel Anda.  Karena dengan cara yang demikian tentu saja orang lain pun tidak akan dapat melakukan ‘copy-paste’ atas konten yang terdapat dalam artikel tersebut. Namun demikian apabila Anda belum percaya atas ‘keampuhan’ teknik di atas, maka silakan Anda coba untuk membuktikannya.

Semoga berguna dan bermanfaat.

Salam.

Katagori: , ,
Terdapat 4 komentar pada artikel ini ▶
13/11/13, 13.03 O

Oh ternyata begitu ya. kalau untuk pribadi, masih masuk serp google gag yah??

14/11/13, 07.39 O

@Andie ShinigamiSelama setelan dasar untuk privasi masih dapat diakses oleh mesin telusur, maka saya rasa masih tetap masik dalam SERP, Sob.

Anonim
25/11/13, 08.54 O

Oh gitu toh caranya agar artikel aman dan anti copas. Makasih sob

26/11/13, 11.06 O

@cibuntublogger.comLebih kurang begitulah Sob. Karena dengan menerbitkan artikel secara private, maka tentu saja orang lain tidak dapat membacanya bukan? Dan jika orang lain tidak dapat membacanya, maka orang lain pun tidak dapat menyalinnya bukan? :D