Semut merupakan serangga yang memiliki lebih dari 12.000 spesies dan sebagian besar diantaranya hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut merupakan serangga sosial yang hidup dalam sebuah koloni dengan sarang yang teratur dan dalam setiap koloninya bisa beranggotakan ribuan semut. Dalam setiap koloni semut beranggotakan semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut.
Semut juga merupakan hewan yang terbilang istimewa. Berdasarkan hadits riwayat Abu Hurairah, Muhammad bersabda bahwa, "Ada seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan umatnya untuk mendatangi sarang semut kemudian membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya, ‘Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih.’” Oleh sebab itulah dalam agama Islam umat muslim diperintahkan untuk tidak membunuh semut. [Wikipedia]
Sebagai serangga sosial yang hidup dalam sebuah koloni, terdapat berbagai macam keunikan yang dimiliki oleh semut. Dalam hal ini beberapa diantaranya yaitu seperti yang dapat Anda lihat dan tonton pada tayangan beberapa video di bawah ini.
Apabila sedang berjalan, maka koloni semut selalu berbaris rapi. Kenapa demikian? Hal ini disebabkan karena kebanyakan semut memiliki penglihatan yang buruk dan bahkan beberapa jenis semut buta penglihatannya. Saat berjalan semut akan mendeteksi jejak aroma yang ditinggalkan oleh semut lainnya, sehingga akhirnya dalam berjalan pun mereka selalu berbaris rapi melalui jalur yang telah dilewati oleh semut sebelumnya.
Semut memiliki sepasang antena di kepala yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan semut lain. Sepasang antena yang terdapat di kepalanya juga membantu semut untuk mendeteksi rangsangan kimiawi serta feronom yang dikeluarkan oleh semut lain. Oleh sebab itulah ketika jalur yang dilalui oleh barisan semut untuk berjalan dirusak, maka mereka pun akan menjadi bingung dan kesulitan dalam menemukan jalur yang seharusnya dilewati.
Semut merupakan serangga yang sangat kuat. Walaupun ukuran tubuh semut relatif kecil akan tetapi ia mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali berat badannya sendiri. Disamping itu semut juga merupakan hewan yang memiliki budaya gotong-royong serta etos kerja yang tinggi, sehingga dalam bekerja mereka pun melakukannya bersama-sama secara tekun.
Seperti halnya manusia, adakalanya semut pun berselisih paham dengan semut yang lainnya. Tidak jarang pula mereka berebut membawa makanan dengan semut lain apabila makanan yang didapat cukup kecil dan bisa dibawa oleh seekor semut sekalipun. Namun begitu sebenarnya semut tetap mengutamakan kebersamaan hidup dalam koloninya, sehingga walaupun sebelumnya ada yang berebut atau berselisih paham dengan semut lain maka pada akhirnya mereka pun akan kembali akur seperti sediakala.