Lebih kurang tampak seperti gambar itulah jawaban yang diberikan oleh Google ketika saya mengajukan sebuah pertanyaan dengan menggunakan suara yang berbunyi “ok google kenapa laba laba tidak terjebak dan terjerat oleh jaringnya sendiri”.
Apabila Anda adalah pengguna produk Google, maka besar kemungkinan bahwa Anda sudah tahu bahwa salah satu produk gratis yang disediakan oleh Google kepada penggunanya yaitu layanan penelusuran suara yang dapat digunakan untuk menelusuri informasi di internet secara mudah melalui komputer maupun smartphone dengan sistem operasi Android.
Layanan penelusuran yang dapat dilakukan dengan menggunakan suara ini bisa dibilang sebagai sebuah layanan yang sangat membantu. Hal ini disebabkan karena dalam kondisi mobile atau bergerak sekalipun pengguna tetap bisa melakukan penelusuran terhadap informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat. Artinya pengguna tidak perlu repot mengetik sesuatu yang ingin ditelusuri, akan tetapi pengguna tinggal mengucapkannya dan kemudian Google akan memberikan jawaban dengan cara menampilkannya pada SERP.
Namun demikian tidak tertutup kemungkinan bahwa sebagian besar pengguna belumlah memanfaatkannya secara optimal. Sebagian dari mereka lebih suka melakukan penelusuran langsung dengan cara mengetikkan teks daripada melakukan penelusuran dengan menggunakan suara seperti itu. Kenapa demikian? Hal ini disebabkan karena dalam pemakaian layanan ini pengucapan kalimat haruslah jelas dan dalam penggunaannya sendiri juga dibutuhkan adanya sambungan internet yang stabil. Apabila pengucapan kalimat tidak begitu jelas maka Google bisa saja salah dalam mengartikannya dan apabila sambungan internet kurang stabil maka proses pengenalan suara pun bisa terganggu dan akhirnya gagal.
Terlepas dari layanan penelusuran suara Google, apabila di sini kita juga membicarakan tentang laba-laba maka sebenarnya ada beberapa hal yang sangat menarik pada hewan tersebut. Salah satunya yaitu bahwa laba-laba bukanlah hewan yang termasuk dalam golongan serangga karena ciri serangga hanya memiliki kaki sebanyak 6 (enam) buah, sedangkan kaki yang dimiliki oleh laba-laba yaitu sejumlah 8 (delapan) buah.
Hal lain yang sangat menarik dari laba-laba adalah bahwa laba-laba mencari mangsa dengan cara membuat perangkap berupa jaring yang terbuat dari lemak dalam tubuhnya. Namun yang lebih menarik lagi yaitu jika laba-laba mencari mangsa dengan cara menjebak hewan lain dengan memakai jaring yang dibuatnya, maka bagaimana bisa laba-laba tidak terjebak dan terjerat oleh jaringnya sendiri.
Menurut berbagai referensi disebutkan bahwa laba-laba tidak terjebak dan terjerat oleh jaringnya sendiri karena ujung kakinya dianggap mengandung minyak. Sehingga saat ia berjalan pada jaring yang dibuatnya maka kakinya pun tidak melekat erat pada jaring tersebut dan ia pun akhirnya bisa berjalan secara leluasa.
Ada pula yang menyebutkan bahwa tidak semua bagian jaring laba-laba bersifat lengket. Dalam hal ini bagian yang dimaksud tidak lengket yaitu bagian yang arahnya menjari dan menyatu di tengah-tengah jaring. Sementara itu bagian jaring yang memutar dianggap lengket, sehingga agar tidak terjebak dan terjerat maka laba-laba pun tidak berjalan pada bagian ini.
Namun begitu perlu diketahui dan diingat bahwa tidak semua laba-laba memiliki jaring perangkap dengan bentuk melingkar. Akan tetapi ada beberapa jenis laba-laba yang membuat jaring perangkap dengan bentuk seperti terompet dan bahkan ada pula beberapa jenis laba-laba lain yang membuat jaring dengan bentuk tak beraturan. Dalam hal ini sebagai contoh misalnya yaitu seperti yang dapat Anda lihat dan tonton pada video di bawah ini.
Berdasarkan hal tersebut maka saya pribadi lebih beranggapan dan berpendapat bahwa laba-laba tidak mudah terjebak dan terjerat oleh jaringnya sendiri karena ia memiliki kaki dengan ujung yang kecil dan runcing. Sehingga karena ujung kakinya kecil dan runcing maka permukaan kaki yang menempel pada jaring pun tidak cukup luas, yang akhirnya menjadikan kaki laba-laba dapat dengan mudah digunakan untuk berjalan secara leluasa pada jaring, karena kakinya memang tidak melekat secara erat.
Lantas bagaimana bisa laba-laba tidak terpeleset saat berjalan pada jaringnya? Hal ini disebabkan karena pada ujung kaki laba-laba yang kecil dan runcing memiliki semacam bulu atau rambut halus yang bisa difungsikan seperti layaknya cakar, sehingga saat berjalan di untaian jaringnya yang halus maka kakinya pun tidak mudah terpeleset.
Nah, terkait dengan hal tersebut maka bagaimana menurut pendapat Anda? Jika Anda mengetahui fakta lain tentang laba-laba, maka besar harapan saya agar Anda berkenan menyampaikannya dengan cara mengeposkan komentar dalam artikel ini.