Belalang merupakan serangga yang masih memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan jangkrik atau cengkerik (Gryllidae). Akan tetapi jika belalang termasuk dalam jenis hewan herbivora, maka jangkrik merupakan hewan yang termasuk dalam jenis pemakan segala atau omnivora.
Terdapat banyak spesies belalang di dunia ini. Sebagai contoh misalnya yaitu seperti yang dapat Anda lihat dan saksikan pada tayangan beberapa video di bawah ini.
- Walang Kayu (Belalang Kayu)
Jenis ini disebut sebagai walang kayu karena belalang yang satu ini umumnya lebih suka berada di kayu atau pepohonan. Bahkan warna tubuh dan sayapnya pun sangat menyerupai dengan warna kayu. - Belalang Tanah
Ciri khas dari belalang tanah adalah memiliki tubuh dan sayap yang berwarna coklat berbintik abu-abu. Oleh sebab itu belalang ini memiliki warna yang sangat mirip dengan warna tanah pada umumnya. Belalang jenis juga ini memiliki ukuran tubuh yang terbilang cukup kecil, lebih kurang yaitu seukuran pangkal lidi. Disamping itu belalang jenis ini juga lebih sering berada di permukaan tanah, dalam hal ini misalnya yaitu seperti yang dapat Anda lihat di bawah ini. - Belalang Lumut
Ciri-ciri umum dari belalang jenis ini lebih mirip dengan belalang tanah. Hanya saja jika belalang tanah lebih sering dijumpai keberadaannya di permukaan tanah, maka belalang yang ini lebih sering berada di temmpat yang ditumbuhi banyak lumut. - Belalang Kecek (Walang Kerik)
Sangat berbeda dengan berberapa jenis belalang sebelumnya yang aktif pada saat siang hari, belalang kecek atau walang kerik merupakan hewan yang lebih aktif pada saat malam hari, sehingga dapat disebut sebagai hewan nokturnal. Disamping itu walang kerik juga bisa menghasilkan suara unik yang tidak dihasilkan oleh jenis belalang yang lainnya.
Demikian pula halnya dengan jangkrik (cengkerik), di dunia ini juga dikenal banyak spesies. Dalam hal ini lebih kurang ada 900 spesies. Sebagai contoh misalnya yaitu ada jangkrik upo, jangkrik kalung, jangkrik ndawang, dan gangsir.
- Jangkrik Upo
Karena umumnya memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, lebih kurang yaitu seukuran bulir nasi beras yang dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan istilah “upo”, maka jangkrik jenis ini pun kemudian disebut dengan nama “jangkrik upo”. Spesies jangkrik yang satu ini lebih sering dijumpai di rumah-rumah dan umumnya di berada sela-sela batu-bata. - Jangkrik Ndawang / Jangkrik Kalung
Kedua jenis jangkrik ini memiliki ciri-ciri yang serupa. Bahkan tempat dan kebiasaan hidupnya pun relatif sama. Perbedaan yang paling doniman antara keduanya yaitu jika jangkrik ndawang memiliki warna tubuh dan sayap yang agak kemerahan, jangkrik kalung memiliki tubuh dan sayap yang berwarna hitam pekat. - Gangsir
Secara umum gangsir juga memiliki ciri-ciri yang serupa dengan jangkrik ndawang maupun jangkrik kalung. Hanya saja gangsir memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari keduanya. Saking besarnya bahkan ukuran tubuh gangsir dewasa bisa mencapai 3 (tiga) kali lipat ukuran tubuh jangkrik ndawang maupun jangrik kalung.
Sedikit terlepas dari hal tersebut, satu hal yang menjadi pertanyaan adalah, “Bagaimana cara membedakan antara jangkrik serta belalang jantan dan betina?”
Ketahui bahwa untuk membedakan jangkrik jantan dan betina serta belalang jantan dan betina caranya sangatlah mudah. Dalam hal ini yang pertama dapat dilakukan dengan cara melihat model sayapnya dan yang kedua dapat dilakukan dengan membedakan ukuran tubuhnya.
Apabila dilihat dari model sayapnya, maka jangkrik serta belalang jantan memiliki sayap dengan tekstur yang lebih kasar, sedangkan jangkrik serta belalang betina memiliki sayap dengan tekstur yang lebih halus. [Contoh jangkrik jantan dapat Anda lihat pada video tentang “Jangkrik (Cengkerik) Jantan”. Sedangkan contoh belalang jantan dapat Anda lihat pada video tentang “Walang Kerik (Belalang Kecek) Bersuara Nyaring.]
Sementara itu apabila dilihat dari perbandingan ukuran tubuhnya maka jangkrik serta belalang betina umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar bila dibandingkan dengan jangkrik serta belalang jantan.