Ciri-ciri Tumbuhan (Buah) Ranti atau Leunca serta Khasiat dan Manfaatnya

Pernahkah Anda mendengar lagu Didi Kempot yang berjudul “Lingso Tresno” dengan syair atau lirik seperti di bawah ini?

…
nanging yen ngramasi loro ati
ora gampang koyo mijet wohing ranti
…

Perhatikan bahwa pada penggalan lirik lagu di atas terdapat kata-kata “wohing ranti” yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah buahnya ranti. Dimana dalam bahasa Sunda ranti dikenal pula dengan sebutan leunca.

Walaupun sebenarnya ranti kerap tumbuh di area ladang atau kebun yang terang, bisa jadi banyak diantara Anda yang belum pernah melihatnya secara langsung. Hal ini disebabkan karena terkadang ranti hanya dianggap sebagai gulma, sehingga seringkali dibabat begitu saja karena mengganggu tanaman yang lainnya.

Namun demikian perlu diketahui bahwa ranti bukanlah gulma. Sebab tumbuhan anggota suku terung-terungan ini sebenarnya juga telah lama dikenal sebagai bahan sayuran dan bahkan karena memiliki khasiat tertentu bagi kesehatan tubuh manusia, ranti juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan.

Manfaat buah ranti antara lain dapat digunakan untuk mencegah kanker, hipertensi, peradangan, sariawan, obat bisul, anti bakteri, menyehatkan mata, gigi, dan kulit, serta menjaga daya tahan tubuh, dan masih banyak lagi.

Sementara itu ciri-ciri dari tumbuhan/buah ranti atau leunca adalah sebagai berikut:

Sepintas, tumbuhan ranti sangat mirip dengan ceplukan. Hanya saja ranti umumnya memiliki batang yang lebih kecil bila dibandingkan dengan batang ceplukan.

Bunga ranti tersusun dalam rangkaian dengan mahkota yang berwarna putih kehijauan dan kepala sari kuning tegak menutupi putiknya. Bila dilihat sepintas, bunga ranti sangat mirip dengan bunga cabai.

Panjang daun ranti bisa mencapai 7 cm dengan lebar yang bisa mencapai 5 cm.  Sementara itu buah ranti umumnya kecil dengan ukuran diameter kurang dari 1 cm.  Saat masih muda buah ranti berwarna hijau dan secara berangsur berubah warna menjadi ungu pekat kehitaman ketika sudah matang (masak).