Sebut saja namanya A. Pada masanya Si A dikenal sangat mahir dalam hal blogging. Mulai dari teknik penulisan artikel, SEO, tema template, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu tidak mengherankan bila kemudian Si A dianggap sebagai seorang master blogger yang handal karena ia memang terbilang ahli dibidangnya.
Pada masanya, Si A sangat dielu-elukan oleh para pengggemar dan pengikutnya. Setiap postingan yang diterbitkan hampir selalu dinantikan, diramaikan, dan diamini oleh para penggemar serta pengikutnya. Bahkan terkadang walaupun postingan itu memuat uraian yang keliru, penggemar dan pengikutnya tetap menganggap sebagai suatu hal yang benar. Itu semua terjadi karena Si A sudah terlanjur diaggap sebagai seorang master. Padahal Si A yang sebenarnya hanyalah “master” dalam tanda kutip.
Waktu terus berlalu hingga akhirnya muncul seorang blogger dengan nama B yang mencuat ke permukaan dan menjadi perbincangan hangat karena dia dianggap memiliki kemampuan lebih bila dibandingkan dengan Si A. Blogger atas nama B terus melambung sedangkan blogger atas nama A secara berangsur mulai ditinggalkan oleh para penggemar dan pengikutnya, hingga akhirnya blogger atas nama A pun tidak lagi disebut-sebut karena telah tenggelam dan ditinggalkan.
Kini Si B menjadi orang yang sangat dielu-elukan oleh para penggemar dan pengikutnya. Hal ini disebabkan karena Si B lah yang dianggap sebagai master blogger yang sebenarnya.
Serupa dengan yang terjadi pada Si A sebelumnya, setiap potingan Si B pun hampir selalu dinantikan, diramaikan, dan diamini oleh penggemar serta pengikutnya.
Namun demikian sayangnya ketenaran Si B tidak berlangsung lama. Hal ini disebabkan karena ketenaran Si B mulai tergeser oleh munculnya Si C yang lagi-lagi dianggap sebagai seorang master dengan kemampuan lebih bila dibandingkan dengan Si B.
Ketenaran nama Si C terus meroket. Sementara itu ketenaran nama Si B secara berangsur mulai pudar, hingga akhirnya bernasip sama seperti yang dialami oleh Si A yang kemudian ditinggal oleh para penggemar serta pengikutnya karena muncul blogger baru yang dianggap memiliki kemampuan lebih dalam berbagai hal.
Namun sayangnya ketenaran nama Si C pun tidak berlangsung lama. Sama seperti yang dialami oleh Si B, ketenaran nama Si C mulai pudar dan berangsur dilupakan karena muncul seorang blogger baru lagi atas nama D yang dianggap memiliki kemampuan lebih bila dibandingkan dengan Si C. Sehingga kini Si D lah yang dianggap sebagai master, sedangkan Si C telah ditinggalkan oleh para penggemar dan pengikutnya.
Kejadian di atas terulang dan terus terulang lagi dari waktu ke waktu hingga akhirnya selalu muncul master blogger baru secara silih berganti. Sehingga timbul sebuah pertanyaan, “siapa sih sebenarnya master blogger sejati Indonesia itu?”. Berdasarkan uraian kisah di atas maka dapat disimpulkan bahwa apabila kita berbicara tentang master blogger sejati, maka pada dasarnya tidak ada seorang blogger pun yang dapat disebut sebagai master blogger sejati. Hal ini disebabkan karena seiring dengan berjalannya waktu, maka siapapun dapat menjadi seorang master blogger.
Nah, bagaimana menurut pendapat Anda?