Asal Mula Entung Jati yang Dapat Diolah Menjadi Keripik dan Dikonsumsi pada Musim Tertentu

Hai, adakah yang suka mencari Enthung (Entung) atau kepompong ulat jati saat awal musim penghujan? Atau, bahkan ada yang suka mengolah enthung menjadi masakan dengan cara menggorengnya?

Oke, berbicara tentang enthung jati, maka bila Anda tinggal di daerah yang ditumbuhi banyak pohon jati (terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah), tentu sudah tidak mengherankan lagi jika pada musim-musim tertentu serangga ini seringkali diburu, diolah, dan kemudian dikonsumsi. Bahkan di beberapa daerah ada pula yang sampai dijual dengan harga cukup tinggi.

Perlu diketahui bahwa enthung atau kepompong sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari tahap metamorfosis yang terjadi pada kupu-kupu. Dimana dalam tahapan prosesnya dimulai dari telur yang menetas menjadi ulat, ulat berubah menjadi kepompong, kepompong berubah menjadi kupu-kupu, kupu-kupu menghasilkan telur yang menetas menjadi ulat, dan begitu seterusnya.

Perlu diketahui pula bahwa ulat adalah tahap larva dari spesies serangga dalam ordo Lepidoptera, yang mencakup kupu-kupu dan ngengat. 

Ulat adalah hewan pemakan tumbuhan, namun beberapa diantaranya merupakan pemakan serangga.

Ulat umumnya dianggap sebagai hama dalam pertanian. Bahkan banyak spesies ngengat dikenal karena tahap ulatnya yang menyebabkan kerusakan pada buah dan produk pertanian lainnya.

Kebanyakan ulat memiliki badan panjang dan berbentuk gilig atau silinder, serta memiliki tiga pasang tungkai sejati pada tiga segmen dada, ditambah dengan empat pasang tungkai semu, yang disebut tungkai perut pada segmen tengah perut, dan sepasang tungkai perut pada segmen perut terakhir. 

Lantas, bagaimana dengan ulat dari entung jati? Ulat jati adalah spesies Hyblaea puera yang menyerang daun tumbuhan jati dan ngengatnya aktif saat malam hari. Dimana detail selengkapnya terkait dengan hal tersebut dapat anda simak dengan cara memutar video di bawah ini.