Mohon Tunggu Proses Memuat Konten Halaman

ADVERTISEMENT

Terbaru

0
Tgl. 20 April 2020

Bahan, Kegunaan, dan Variasi Ukuran Batu Bata atau Banon yang Dibuat secara Tradisional

Batu-bata adalah material tradisional yang terbuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi, sehingga menjadi benar-ben...

Batu-bata adalah material tradisional yang terbuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi, sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras, dan berwarna kemerah-merahan. Dalam bahasa Jawa, batu bata disebut "Boto", atau dalam bahasa Jawa yang lebih halus disebut "Banon".


Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia. Bahkan sejak jaman dulu hingga saat ini bata merah sudah seperti menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah.

Tanah yang digunakan untuk membuat bata merah pun bukanlah sembarang tanah, tetapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Oleh karena itulah rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem.

Selain lebih kuat, kokoh, dan tahan lama, jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah. Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan dari bahaya api.

Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding yang menggunakan bata merah adalah semen dan pasir ayakan. Namun secara tradisional bahan yang digunakan sebagai perekat pasangan dinding batu bata merah adalah tanah liat yang dicampur aduk dengan air, sehingga menjadi lengket dan merekat kuat pada bata merah yang dipasang.

Secara tradisional, berdasarkan peruntukannya batu bata merah dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis. Dalam hal ini yaitu batu bata yang peruntukannya untuk membuat dinding, lantai rumah, dan sumur gali.

Batu bata merah untuk dinding umumnya memiliki ukuran panjang 17-26 cm, lebar 7–11 cm, dan tebal 3–6 cm. Sedangkan bata merah untuk lantai umumnya memiliki ukuran panjang dan lebar sama, yaitu 21 cm, dan tebal antara 4-5 cm.

Sementara itu bata merah untuk sumur gali tradisional memiliki ukuran yang sebanding dengan batu bata untuk lantai. Hanya saja jika batu bata untuk lantai berbentuk kotak, maka batu bata untuk sumur gali kedua sisinya dibuat melengkung, sehingga ketika disusun akhirnya akan membentuk lingkaran seperti halnya bentuk lingkaran pada sumur gali tradisional.
Katagori:
Silakan klik di sini untuk mengeposkan komentar Anda. Jika Anda ingin membaca artikel lain yang terdapat pada blog ini, maka dapat Anda lakukan dengan cara membuka laman daftar isi. Catatan: Komentar balasan hanya diprioritaskan untuk pertanyaan dan atau pernyataan yang diposkan dengan memakai formulir komentar Blogger.
Admin
How To ▶
Education ▶
SEO ▶
Other Internet ▶
Programming ▶
Tutorial ▶
DP & Story ▶
Tips & Trick ▶

o

  • .Ragam Tumbuhan
  • .Unik & Langka
  • .Aneka Buah
  • .Produk Sederhana
  • .Karya Seni
  • .Tempat Wisata
  • .Ragam Kegiatan
  • .Aneka Bunga
  • .Hewan & Serangga
GALERI
KIRIM MASUKAN
E L T E L U
Semar Bingung's Weblog