Ciri-ciri Mengkudu / Pace / Cangkudu / Tibah atau Noni (Morinda citrifolia)

Hai, adakah tumbuhan yang seperti ini di daerah tempat tinggal Anda?

Ketahui bahwa tumbuhan seperti yang dapat Anda lihat pada tayangan video tersebut adalah mengkudu. Mengkudu seperti itu memiliki beberapa nama daerah yang berbeda, antara lain yaitu pace, cangkudu, tibah, noni, dan masih banyak lagi. Sementara itu dalam bahasa latin mengkudu memiliki nama ilmiah Morinda citrifolia.

Pohon pace atau mengkudu memiliki ukuran yang tidak begitu besar. Batang pohonnya bengkok-bengkok, berdahan kaku dan kasar dengan tinggi antara 3 hingga 8 meter, serta memiliki akar tunggang yang tertancap dalam.

Kulit batang pohon berwarna cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuningan, berbelah dangkal, tidak berbulu, anak cabang bersegi empat, dan tajuknya selalu hijau sepanjang tahun.

Mengkudu merupakan tumbuhan yang berdaun tebal dan mengkilap. Daun tunggal berukuran besar dan letaknya saling berhadapan. Berbentuk jorong-lanset, tepi rata, ujung lancip pendek dengan ukuran antara 15 hingga 50 x 5 hingga 17 sentimeter, dan bagian pangkalnya berbentuk pasak.

Bunga mengkudu termasuk sebagai bunga banci dengan mahkota berwarna putih, berbentuk corong, dan panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Bunga tersusun majemuk dengan perbungaan bertipe bongkol bulat, bertangkai 1 hingga 4 sentimeter dan tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal.

Benang sari tertancap di mulut mahkota dengan kepala putik berputing dua dan mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan.

Buah mengkudu merupakan buah majemuk. Buah yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol dan ketika sudah tua berubah warna menjadi putih kekuningan dengan bintik-bintik hitam dan dan akhirnya berwarna putih pucat ketika sudah masak.

Buah mengkudu terbentuk dari bakal-bakal buah yang menyatu dan perkembangan buahnya bertahap mengikuti proses pemekaran bunga yang dimulai dari bagian ujung bongkol menuju ke pangkal dengan diameter 7,5 hingga 10 sentimeter.

Permukaan buah mengkudu seperti terbagi dalam sekat-sekat poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil, yang berasal dari sisa bakal buah tunggalnya.

Daging buah lunak, tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida dengan daging buah berwarna putih yang terbentuk dari mesokarp. Mengandung banyak air yang aromanya seperti keju busuk atau bau kambing yang timbul karena percampuran antara asam kaprat, asam kaproat, dan asam kaprilat.

Biji mengkudu umumnya berwarna coklat, keras, dan pipih memanjang seperti bentuk biji buah durian belanda yang meruncing pada salah satu bagian ujungnya. Merujuk dari berbagai referensi biji buah mengkudu ternyata juga sangat bermanfaat, karena dapat diolah dan diekstrak menjadi minyak biji mengkudu.