Mohon Tunggu Proses Memuat Konten Halaman

Terbaru

0
Tgl. 06 Juli 2013

Contoh Penerapan Pendekatan Scientific Pada Mata Pelajaran Prakarya

Pendekatan Induktif vs Pendekatan Deduktif

Pendekatan ilmiah

Diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah.

 

Proses pembelajaran scientific

Proses pembelajaran yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, menginovasi dan mencipta.

Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat, guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.

 

Cara menyampaikan

  1. Mengajak peserta didik ke dalam kehidupan yang riil.
  2. Mengamati benda-benda yang sesuai dengan pokok bahasan.
  3. Di gugah rasa ingin tahu.
  4. Disadarkan tentang nilai kebesaran Tuhan yang diberikan kepada kita.
  5. Menanamkan sikap apresiasi terhadap karya-karya kerajinan etnik di sekitar kita.

 

Kegiatan dan aktifitas belajar

  1. Mengamati (Observing)
    Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan dengan alat).
  2. Menanya (Questioning)
    Mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang bersifat hipotesis.
    Diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan).
  3. Pengumpulan data (Experimenting)
    Menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan.
    Menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen).
    Mengumpulkan data.
  4. Mengasosiasi (Association)
    Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,menentukan hubungan data/kategori.
    Menyimpulkan dari analisis data.
    Dimulai dari unstructured-unistructure-multi structure-complicated structure.
  5. Mengkomunikasikan (Communicating)
    Menyampaikan hasil konseptualisasi.
    Dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya.

 

Guru kemudian memberikan pertanyaan lanjutan

  1. Mengapa benda itu dapat dibentuk seperti itu?
  2. Bahan apa yang digunakan?
  3. Apa yang khas dari bahan itu?
  4. Mengapa bisa atau mengapa tidak bisa?
  5. Bagaimana cara membentuknya?
  6. Apa bentuk hiasannya?
  7. Dari mana asalnya?
  8. Dan pertanyaan lain yang dapat membuat anak untuk memiliki kemampuan berpikir tinggi/Hight Order Think Skills yang mencakup aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan.

 

Langkah selanjutnya

  1. Berdiskusi
  2. Mencari jawaban. 
  3. Guru menyimpulkan apakah siswa mengetahui pemahaman dari pokok bahasan yang sedang dipelajari.
  4. Membuat karya melalui proses yang benar sesuai konsep yang dipahami siswa.
  5. Guru memberikan penguatan kepada siswa dengan jawaban dari rasa ingin tahu para siswa dalam berdiskusi sebelumnya.
  6. Dalam proses ini guru menggunakan berbagai media maupun alat peraga yang menarik

 

Kesimpulan

Suatu pendekatan berpikir dan berbuat yang diawali dengan mengamati dan menanya sampai kemudian mereka berupaya untuk mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan akhirnya mencipta. Itulah mengapa pendekatan scientific ini akan bermuara kepada tingkatan mencipta (to create) yang tentunya terdapat unsur kreativitas didalamya.

Katagori: