Jika Anda lahir di era tahun 1970-an atau awal tahun 1980-an, maka besar kemungkinan pernah memainkan alat dari bambu seperti yang tampak pada gambar ini. Bahkan bisa jadi pula Anda kerap jatuh-bangun karenanya saat sedang latihan agar bisa menggunakan alat tersebut.
Egrang; Merujuk dari situs Wikipedia disebutkan bahwa alat yang seperti ini dikenal pula dengan nama Jangkungan. Disebutkan pula bahwa jangkungan sebenarnya merupakan galah atau tongkat yang digunakan oleh seseorang agar bisa berdiri di atas tanah dalam jarak tertentu. Sedangkan egrang berjalan merupakan jangkungan yang dilengkapi dengan tali untuk diikatkan pada kaki atau tangga sebagai tempat untuk berdiri yang tujuannya adalah agar bisa digunakan untuk berjalan di atas ketinggian normal.
Disamping itu jangkungan juga sering dibuat dan digunakan pada bangunan yang terletak di tanah labil, dataran banjir, atau pantai dengan tujuan untuk melindungi bangunan tersebut agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser.
Egrang atau jangkungan telah ada sejak lama dan terdiri dari beberapa jenis, antara lain yaitu egrang pegangan, egrang pasak, egrang drywall, dan egrang pegas. Penggunaan alat ini di Indonesia biasa dilombakan dan terkadang juga dimainkan dalam kegiatan atau acara-acara tertentu.
Bagi seseorang yang sudah bisa dan terbiasa, bermain egrang merupakan suatu hal yang terbilang sangat gampang. Akan tetapi bagi mereka yang masih dalam tahap belajar, permainan ini biasanya akan terasa sangat sulit untuk dilakukan. Kenapa demikian? Hal ini disebabkan karena dalam pemakaian egrang memang diperlukan keseimbangan badan penuh agar ketika menaikinya tidak sampai terjatuh lagi. Dalam hal ini sebagai contoh misalnya yaitu seperti yang dapat Anda lihat dan saksikan pada tayangan video di bawah ini.
Tidak hanya itu, kesabaran dan ketekunan dalam berlatih pun sangat diperlukan karena seseorang belum tentu bisa menggunakan egrang hanya dengan satu-dua kali latihan saja. Oleh sebab itu jangan kaget bila jari dan kaki pun akhirnya lecet-lecet sebagai akibat dari latihan menggunakan alat permainan tersebut.
Apakah Anda memiliki pengalaman menggunakan alat tersebut? Jika ya, maka apakah Anda masih bisa menggunakan egrang atau jangkungan untuk berjalan dalam jarak tertentu di atas permukaan tanah? Selanjutnya apa saja hikmah atau manfaat yang Anda rasakan saat berlatih menggunakan egrang bersama dengan teman Anda?