Mohon Tunggu Proses Memuat Konten Halaman

Terbaru

0
Tgl. 21 Mei 2020

Ciri-ciri dan Perawatan Bunga Tapak Dara atau Rose Periwinkle (Catharanthus roseus)

Hai, siapa yang masa kecilnya dulu suka menggunakan bunga ini untuk maun arloji-arloji-nan atau jam-jam-an? Jujur, saat masih kecil dulu saya sendiri paling suka mengupas bunga ini dan kemudian mengambil isinya untuk permainan tersebut. Sebab ada bagian tertentu dari bunga ini yang bentuknya seperti jarum jam, bisa melekat erat saat ditempelkan di pergelangan tangan, dan apabila ditiup bisa berputar seperti layaknya jarum jam.

Tidak hanya itu, apabila tidak menggunakan batu atau buah jali batu (jalu watu), buah dari tanaman ini terkadang juga digunakan oleh anak-anak perempuan untuk memainkan sebuah permainan tradisional yang disebut dengan istilah precil, seperti yang dapat anda tonton pada tayangan video di bawah ini.


Ketahui bahwa bunga seperti yang dapat anda tonton pada tayangan video yang tersemat dalam artikel ini adalah bunga tapak dara atau rose periwinkle. Dimana bunga tapak dara adalah perdu tahunan yang berasal dari Madagaskar, namun telah menyebar ke berbagai daerah tropika lainnya.

Di Indonesia bunga tapak dara yang kerap kali dijadikan sebagai tumbuhan hias pekarangan ini dikenal dengan berbagai nama, seperti sindapor, kembang tembaga, dan orang Malaysia mengenalnya sebagai kemunting cina, pokok rumput jalang, pokok kembang sari cina, atau pokok ros pantai.

Tapak dara tumbuh baik mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang terbuka, namun tak menutup kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung pula. Tumbuh menyamping dengan tinggi tanaman bisa mencapai 1 meter.

Daun tapak dara berbentuk bulat telur, berwarna hijau, tersusun menyirip berselingan dengan panjang sekitar 2-6 cm, lebar 1-3 cm, dan tangkai daunnya sangat pendek.

Bunganya aksial atau muncul dari ketiak daun. Kelopak bunga kecil berbentuk paku, mahkota bunga berbentuk terompet dengan ujungnya melebar berwarna putih, biru, merah jambu atau ungu tergantung kultivarnya.

Buahnya berbentuk gilig atau silinder dengan ujung lancip, berambut, panjang sekitar 1,5 - 2,5 cm, dan memiliki banyak biji.

Tumbuhan ini tidak tahan terhadap pemangkasan besar dan dapat mati karenanya. Tapak dara biasanya diperbanyak dengan bijinya yang lembut. Caranya, sediakan biji-biji yang tua, lalu semaikan pada suatu tempat persemaian. 


Untuk perawatannya, tapak dara tidak menuntut perawatan khusus. Asal disiram dan diberi pupuk sudah cukup. Pada awal pertumbuhan, gunakan pupuk yang kandungan nitrogennya tinggi, atau pupuk daun yang disemprotkan pada permukaan bawah daun di pagi hari. Kemudian, ketika tanaman mulai berbunga, untuk merangsang pembungaan, dapat digunakan pupuk yang memiliki kandungan fosfor tinggi. Nah, jika rajin merawat, tentulah dijamin tapak dara akan berbunga sepanjang tahun.
Katagori: