09 Desember 2016
Capung; Hewan yang bisa terbang ini dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan nama “Jentrung”. Namun demikian ada pula yang menyebutnya dengan nama “Kinjeng”. Sementara itu dalam bahasa Inggris capung disebut dengan nama “Dragonfly” yang dapat diartikan sebagai “Naga terbang”.
Capung adalah serangga yang hidup di wilayah perairan dan merupakan salah satu jenis hewan pemburu yang sangat hebat. Disamping itu capung juga terbilang sebagai binatang yang sangat ganas karena beberapa jenis diantaranya memiliki sifat kanibal.
Walaupun capung merupakan serangga yang bisa terbang, akan tetapi perlu diketahui bahwa sebagian besar hidup capung dihabiskan di air dalam bentuk nimfa. Hal ini disebabkan karena capung merupakan hewan yang mengalami metamorfosis (seperti halnya metamorfosis yang terjadi pada katak dan kupu-kupu) dalam hidupnya.
Metamorfosis capung dimulai dari telur yang ditelakkan di air dan kemudian menetas menjadi larva. Selanjutnya larva capung akan hidup dan berkembang di perairan hingga akhirnya akan keluar dari air sebagai capung dewasa. [Selengkapnya lihat video metamorfosis capung]
Akan tetapi bila pada uraian di atas dijelaskan bahwa jika capung merupakan serangga darat yang bisa terbang, maka yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara capung bertelur dalam air?
Jadi begini, pernahkah Anda melihat capung yang terbang rendah sembari naik turun di atas permukaan air seperti yang tampak pada tayangan video di bawah ini?
Ketahui bahwa yang dilakukan oleh capung tersebut bukanlah sedang minum, pipis, atau bahkan buang air besar. Akan tetapi yang sedang dilakukannya adalah bertelur. Namun demikian perlu diketahui pula bahwa tidak setiap jenis capung bertelur dengan cara seperti itu karena beberapa diantaranya bertelur dengan cara hinggap terlebih dulu baru kemudian mengeluarkan telurnya melalui ujung ekor yang dicelupkan ke dalam air.
